Rabu, 21 Maret 2018

Sejarah perpustakaan

SEJARAH PERPUSTAKAAN

1. Sejarah Perpustakaan Tingkat Dunia
Bibliotheca Alexandrina Egypt (Perpustakaan Iskandariah Mesir) merupakan perpustakaan pertama dan terbesar di dunia. Perpustakaan ini bahkan bertahan selama berabad abad dan memiliki koleksi 700.000 gulungan papyrus, bahkan jika dibandingkan dengan perpustakaan Sorbonne di abad ke-14 ‘hanya’ memiliki koleksi 1700 buku. Perpustakaan ini di dirikan oleh ptolemi I sang penerus Alexander (alexandriah) pada tahun 323 SM, dan terus berlanjut sampai kekuasaan ptolemi III. Pada waktu itu para penguasa mesir begitu bersemangat memajukan perpustakaan dan ilmu pengetahuan mereka, bahkan dalam menuskip Roma mengatakan bahwa sang Raja mesir membelajakan harta kerajaan untuk membeli buku dari seluruh pelosok negeri hingga terkumpul 442.800 buku dan 90.000 lainnya berbentuk ringkasan tak berjilid. Ia juga memerintahkan prajurit untuk menggeledah setiap kapal yang masuk guna memperoleh naskah. Jika ada naskah naskah yang ditemukan, mereka menyimpan yang asli dan mengembalikan salinannya. Memnurut beberapa sumber, ketika Athena meminjam naskah-naskah drama klasik yunani asli, tidak mengambil kembali uang jaminan itu,, dan mamulangkan salinannya.
Namun cerita keemasan ini hanya menjadi sejarah. Ialah ketika penaklukan bangsa romawi yang dipimpin oleh Julius Caesar pada tahun 48 SM. Bangsa Romawi membakar 400.000 buku musnah menjadi abu using yang tak berguna. dunia ilmu saat itu sangat berduka karena telah kehilangan salah satu sumber ilmupengetahuan terbaik pada masa itu. Namun pada akhirnya sang kaisar, Julius Caesar meminta maaf, dan sebagai gantinya ia mengirim Marx Antonio untuk menghadiahkan 200.000 buku dari roma kepada ratu mesir saat itu, Cleopatra, dan dari inilah kisah mereka berlanjut.
Sejak pembakaran tersebut, perpustakaan Alexandriah seolah tak teurus. Bahkan hampir menjadi artefak-artefak kuno saja. Akan tetapi, UNESCO memprakasai untuk bekerja sama dengan pemerintah mesir, membangun kembali perpustakaan dengan sejarah terbesar dalam sejarah tersebut. Dan pembangunan ini dimulai sejak tahun 1990-an. Pembangunan ini menghabiskan dana tak kurang dari US$220 juta. US 120 juta ditanggung pemerintah mesir dan sisanya ditanggung dari bantuan internasional dari lain. Akhirnya setelah terbengkalai hampir selama 20 abad, perpustakaan alexandriah( bibliotheca alexandrina) berdiri megah dan unik. Bangunan utama berbentuk bulat beratap miring, terbenam dalam tanah. Di bagiandepan sejajar atap, dibuat kolam untuk mentralkan suhu pustaka, terdiri lima lantai di dalam tanah, pepustakaan ini dapat memuat sekitar 8 juta buku.
Isi di perpustakaan tersebut mengandung
Sebuah perpustakaan yang dapat menampung jutaan buku. Sebuah arsip internet. Enam khusus perpustakaan untuk:
1. Seni, multimedia dan bahan-bahan audio-visual
2. Tuna netra
3. Anak-anak
4. Kaum muda
5. Microforms, dan
6. Buku langka dan koleksi khusus
Empat museum untuk:
1. Antiquities
2. Naskah
3. Sadat
4. Sejarah sains

VISTA (The Virtuual Immersive Sains dan Teknologi Aplikasi Sistem) adalah sebuah sebuah lingkunagn virtual Reality interaktif, yang mengubah data set ke dalamnya. Sebuah alat praktis visualisasi selama penelitian, VISTA membantu peneliti untuk menstimulasikan perilakukan alam atau manusia-rekayasa, bukan hanya mengamati sistem atau membangun model fisik. Delapan pusat penelitian akademik:
1. Alexandria dan pusat penelitian mediterina(alex-med)
2. Arts center
3. Kaligrafi pusat
4. Pusat studi khusus dan program (cssp)
5. Sekolah internasional studi informasi  (ISIS)
6. Naskah pusat
7. Pusat dokumentasi budaya dan warisan alam (cultNat, terletak dikairo)
8. Alexandria pusat studi Helenistik
Lima belas pameran tetap meliputi:
1. Tayangan dari Alexandria : koleksi awad
2. Dunia shadia abdel salam
3. Arabic kaligrafi
4. Sejarah percetakan
5. Arab-muslim abad pertengahan instrumen astronomi dan sains (penunggang star)
6. Pameran tetap seleksi seni kontemporer mesir
7. Para artis buku
8. Mohie el Din Hussein: A journey kreatif
9. Abdel salam idul fitri
10. The Raaya El-Nimr dan Abdel-Ghani Abou El-Enein koleksi seni rakyat arab
11. Self dan lemah adham: motion dan seni
12. Dipilih artworks dari henin adam
13. Dipilih artworks Ahmed-Abdel Wahab
14. Artworks terpilih Hamed saeed
15. Dipilih Artworks dari soliman Hassan,dan
16. Sculpture.

2. Sejarah perpustakaan Indonesia
Sejarah perpustakaan di indonesia tergolong masih muda jika dibandingka dengan Negara eropa dan arab. Jika kita mengambil pendapat bahwa sejarah perpustakaan indonesia ditandai dengan dikenalnya tulisan, maka sejarah perpustakaan indonesia dapat dimulai pada tahun 400-an yaitu saat lingga batu dengan tulisa pallawa ditemukan dari periode kerajaan kutai. Musafir Fa-Hsien dari tahun 414M menyatakan bahwa dikerajaan Ye-Po-Ti, yang sebenarnya kerajaan tarumanegara banyak dijumpai kaum Brahmana yang tentunya memerlukan buku atau manuskip keagamaan yang kemungkinan disimpan dikediaman pendeta.
Pada sekitar tahun 695M, di ibukota kerajaan sriwijaya hidup lebih dari 1000 orang biksu dengan tugas keagamaan yang mempelajari agama budha melalui berbagai buku yang tentu saja disimpan di berbagai biasa.
Perkembangan perpustakaan perguruan tinggi di indonesia di mulai pada waktu awal tahun 1920-an. mengikuti berdirinya sekolah tinggi, misalnya seperti geneeskunde hoogeschool di Batavia (1927) dan kemudian juga Surabaya dengan STOVIA; Technische hoogeschool di bandung (1920), dll . setiap sekolah tinggi atau fakultas itu mempunyai perpustakaan secara terpisah.
Disamping perpustakaan yang didirikan oleh pemerintahan Hindia Belanda, sebenarnya tercatat juga perpustakaan yang didirikan oleh orang indonesia. Pihak keraton Mangkunegoro mendirikan perpustakaan keraton sedangkan keraton jogyakarta mendirikan Radyo Pustoko. Sebagian besar koleksinya adalah naskah kuno. Koleksi perpustakaan tidak dipinjam kan melainkan dibaca di tempat. Pada masa penjajahan jepang perpustakaan ini hampir tidak ada perkembangan yang berarti. Jepang hanya mengamankan beberapa gedung penting, diantaranya Bataviaasch Genootschap van kunten Weetenschappan. Karena pengamanan yang kuat pada gedung Bataviaasch Genootschap van kunten jurnal pustakawan indonesia volumw 6 nomor 162 Weetenschappen, maka koleksi perpustakaan ini dapat dipertahankan, dan merupakan cikal bikal dari Perpustakaan Nasional.
Perkembanagan pasca kemerdekaan mungkin dapat dimulai dari tahun 1950-an yang ditandai dengan berdiri perpustakaan baru. Pada tanggal 25 agustus 1950 berdiri perpustakaan perpustakaan yayasan bung hatta dengan koleksi yang menitik beratkan kepada pengelola ilmu pengetahuan dan kebudayaan indonesia.
Dalam rangka usaha melakukan pemberantasa buta huruf diseluruh pelosok tanah air, telah didirikan perpustakaan rakyat yang bertugas membantu usaha jawatan pendidikan masyarakat melakukan pemberantasan buta huruf tersebut. Pada periode ini juga lahir perpustakaan Negara  yang berfungsi sebagai perpustakaan umum dan didirikan di ibukota provinsi. Perpustakaan pertama didirikan di Yogyakarta pada tahun 1949, kemudian disusul Ambon (1952), bandung (1953), ujung padang (Makassar) (1954), padang (1956), Palembang (1957), Jakarta (1958), palangkaraya, singaraja, mataram, medan, pekanbaru, Surabaya (1959). Setelah itu menyusul perpustakaan Negara di Banjarmasin (1960), manado (1961), kupang dan samarinda (1964), perpustakaan Negara ini dikembangkan secara instansional oleh tiga instansi yaitu: biro perpustakaan departemen D &K yang membina secara teknis, perwakilan departemen P & K yang membina secara administratif, dan pemerintah daerah tingkat provinsi yang memberikan fasilitas.

3. Sejarah perpustakaan islam
Pada masa kejayaan islam perpustakaan merupakan sarana untuk belajar yang pada akhirnya umat islam dapat membangun peradaban dan kejayaannya yang bertahan beberapa abad lamanya. Banyak informasi dan ilmu pengetahuan yang tidak terdokumentasikan dengan baik oleh umat islam dilupakan begitu saja. Akibatnya, tatanan umat islam baik aspek ekonomi, politik, sosial, budaya dan aspek kehidupan yang lain mengalami stagnasi. Sehingga akhirnya umat islam hanya menjadi umat pengikut dari bangsa maju., yang dalam hal ini adalah dunia barat.padahal kita menyadari bahwa kemajuan dunia dicapai dengan melalui penguasaan ilmu pengetahuan yang di ambil dari pusat-pusat ilmu pengetahuan muslim seperti perpustakaan.
Dalam hal ini banyak ilmu pengetahuan, informasi dan dokumentasi yang disediakan perpustakaan memiliki peran yang sangtlah besar dalam pemberdayaan umat. Banyak literature yang mengungkapkan behwa perpustakaan sebagai tempat aktivitas belajar, yang kegiatannya hampir sama dengan apa yang dilakukan di sekolah-sekolah. Fungsi dan peran perpustakaan ini banyak di adopsi oleh perpustakaan dinegara maju seperti inggris, Australia, dan kanada. Banyak perpustakaan di ubah menjadi learning center atau resources center. Hal ini mengidentifikasikan bahwa perpustakaan yang diperankan pada masa kerajaan islam sangat penting dan representative untuk pengembangan dan memajukan masyarakat.
A. Masa Perintisan Perpustakaan
Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 perpustakaan adalah intitusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Pada zaman nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, perpustakaan dalam pengertian diatas tidak ditemukam. Tapi cikal bakal atau rintisan perpustakaan sudah ada, yaitu sebagai berikut:
1. Wahyu allah yang pertama kepada nabi Muhammad SAW ialah perintah kepada umat islam untuk membaca (iqra)
2. Rasulullah SAW mengangkat para sahabatnya, anatara lain: zaid bin Tsabit, Ubay bin ka’ab, dan Khalid bin walid sebagai penulis al-qur’an.
3. Perintah rasulullah SAW kepada tawanan perang badar untuk mengajari anak-anak muslim membaca dan menulis.
4. Pada masa rasulullah SAW muncul keinginan menulis al-qur’an dalam bentuk mushaf pribadi seperti Mushaf Ubay bin Ka’ab, Mushaf ibnu mas’ud, mushaf  ibn abbas dan akhirnya melahirkan 4 mushaf. tetapi riwayat lain menyebutkan lima salinan disebarkan ke kota madinah, makkah, kuffah, basrah dan damaskus. Peristiwa tersebut mendorong umat islam gemar menulis dan membaca dan menulis semua itu merupakan semangat didalam perpustakaan.

B. Masa pembentukan dan pembinaan perpustakaan
1. Setelah al-qur’an dimodifikasi dalam bentuk mushaf timbul keinginan masyarakat muslim, terutama yang hidup jauh dari masa rasulullah SAW untuk memahami al-qur’an dan ajaran-ajaran islam sesuai dengan yang dipahami dan dilaksanakan oleh rasulullah SAW. Muncul keinginan dari sebagian ulama untuk pembukuan sabda-sabda Rasulullah SAW, sekalipun pada awalnya mendapatkan tantangan karena berpegang pada hadist yang melarang penulisan bersumber dari Rasul selain Al-qur’an. Namun pada masa umar bin abdul aziz (wafat 675M) beliau dengn otoritasnya memerintah Muhammad bin muslim bin syihab az-Zuhri al-Madani (wafat 695 M)  untuk menghimpun hadist dan menulisnya dalam sebuah buku. Dia beralasan bahwa rasulullah melarang menulis hadist karena di khwatirkan tercampur dengan al-qur’an, karena al-qur’an sudah dimodifikasikan dalam bentuk mushaf. Kemudian hadist-hadist tersebut ditulis dan disebarluaskan ke penjuru negeri untuk dijadikan referensi.
2. Kepeloporan Ibn Syihab az-Zuhri di ikuti ulama-ulama lainnya.
3. Gerakan penerjemahan yang di pelopori oleh khalifah al-Mansur dari daulah abbasiyah telah membantu dalam penambahan koleksi pustaka pada waktu itu.

Untuk mengetahui perpustakaan pada waktu itu kita tinjau sekilas berdasarkan jenisnya yaitu:
1. Perpustakan umum
Perpustaan jenis ini biasanya didirikan di masjid-masjid agar orang-orang yang belajar dimasjid dan pengunjung dapat membaca buku-buku yang mereka perlukan.
2. Perpustakaan semi umum
Perpustakaan semi umum didirikan oleh para khalifah dan raja-raja untuk mendekatkan diri kepada ilmu pengetahuan. Adapun perpustakaan semi umu antara lain:
a. Perpustakaan An-Nashir Li Dinillah
b. Perpustakaan Al-Muzta’sim Billah
c. Perpustakaan khalifa-khalifah fathimiyah
3. Perpustakaan pribadi
C. Peranan Perpustakaan Pada Peradaban Islam
Perpustakaan pada awal kejayaan kejayaan islam menunjukkan perannya dalam menunjang pendidikan umat. Perpustakaan dikelola o;eh orang-orang islam tidak hanya memperhatikan ilmu yang berkaitan dengan keagamaan, seperti masalah agama dan teologi, tapi juga mengelola disiplin ilmu yang lain seperti kedokteran, sosial, politik, dan sebagainya. Berbagai peran perpustakaan pada masa peradaban islam yaitu:
1. Pusat belajar (learning Center)
2. Pusat penelitian
3. Pusat penerjemahan
4. Pusat penyalinan

D. Masa Kemunduran Dan Kehancuran Perpustakaan
Kemunduran dan kehancuran perpustakaan di era peradaban islam mengikuti kejatuhan wilayah-wilayah muslim setelah pertarungan fisik melawan musuh-musuhnya. Misalnya perpustakaan Tripoli di hancurkan tentara perang salib atas komando seorang rahib yang tidak senang saat melihat banyak al-qur’an di perpustakaan tersebut.
Demikianlah umat islam berkembang dengan pesat pada awalnya seiring dengan perkembangan perpustakaan dan mundurnya umat islam bersamaan dengan mundurnya perpustakaan. Dengan demikian cara untuk memajukan peradaban islam adalah salah satunya dengan memajukan perpustakaan yaitu dengan membina perpustakaan dan meningkatkan kesadaran umat islam akan pentingnya ilmu pengetahuan yang terkandung di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Book Report kewarganegaraan

 BOOK REPORT PRADIGMA BARU PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN OLEH RIA ERLINDA (1730403067) DOSEN PENGAMPU: NURMALIA...