NAMA : RIA ERLINDA
KELAS :17 Pus B
NIM : 1730403067
MATA KULIAH : Pelestarian Bahan Pustaka
LINK :
1. PENDAHULUAN
Bidang Pelestarian Bahan Pustaka adalah bidang yang masih baru dalam dunia perpustakaan. Kesadaran akan pentingnya pelestarian ini baru dimulai sejak tahun 1966, yaitu pada saat banjir di Florence, italia yang merusak koleksi perpustakaan nasional italia serta benda-benda seni yang lain. Kejadian ini mengetuk pintu hati para pustakawan tentang perlunya mempelajari bidang pelestarian bahan pustaka secara bersungguh-sungguh.
Lembaga yang telah lama mengupayakan “Pelestarian” ini adalah museum, arsip, dan kolektor seni. Dua lembaga yang bergerak dalam bidang tersebut ialah:
1. The Internasional Institut for conservation of Historic and Artistic Work (HC), yang didirikan pada tahun 1950
2. The American Institute for conservation of Historic and Artistic Work (AIC) didirikan pada tahun 1960.
Kedua lembaga tersebut mengupayakan benda-benda bersejarah, serta benda-benda seni dapat di lestarikan dengan baik, tetapi waktu itu menyinggung tentang pelestarian koleksi di perpustakaan. Di indonesia, pusat dokumentasi dan informasi ilmiah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII-LIPI), bersama dengan perpustakaan nasional, arsip nasional, direktorat pemuseuman Depdikbud. Memprakasai program pelestarian bahan pustaka dan arsip yang mendapat bantuan dana dari ford foundation.
A. Beberapa Istilah terkait pelestarian menurut IFLA
• Pelestarian (preservation)
IFLA (Internasional Federation of Library association-federasi internasional dari Asosiasi-asosiasi perpustakaan) mendefinisikan preservasi sebagai aspek-aspek yang mencakup usaha melestarikan bahan pustaka, keuangan, ketenangan, metode, teknik, serta penyimpanan nya. Mencakup unsur-unsur pengelolaan,keuangan, cara menyimpan tenaga teknik dan metode untuk melestarikan informasi dan bentuk fisik bahan pustaka.
• Pengawetan/konservasi(conservation)
Kebijaksaaan dan cara khusus dalam melindungi bahan pustaka dan arsip untuk kelestarian koleksi (IFLA)
• Perbaikan/Restorasi (restoration)
• Pertimbangan dan cara yang digunakan untuk memperbaiki BP dan arsip yang rusak.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud pelestarian adalah mengusahakan agar Bahan Pustaka tidak cepat mengalami kerusakan, agar awet sehingga bisa di manfaatkan lebih lama. Koleksi atau bahan yang dirawat dimaksudkan untuk menimbulkan daya tarik pemustaka dalam memanfaatkan bahan pustaka memanfaatkan bahan pustaka. Tujuan pelestarian secara umum adalah melestarikan hasil budaya cipta manusia, baik yang berupa informasi maupun fisik dalam pustaka tersebut.
Sedangkan tujuan pelestarian secara khusus adalah :
• Menyelamatkan nilai informasi dokumen
• Menyelamatkan fisik dokumen
• Mengatasi kendala kekurangan ruang
• Mempercepat perolehan informasi
(Dokumen yang tersimpan dalam bentuk soft copy (CD, DVD, Dst) sangat mudah untuk diakses baik dari jarak dekat maupun jauh, sebagai pemakaian dokumen/BP menjadi optimal)
Kelestarian/lestarinya tergantung beberapa faktor, antara lain :
• Mutu bahan dasar bahan pustaka
• Lingkungan penyimpanan
• Faktor-faktor lain: hewan, insekta, jamur, manusia
• Bencana Alam: banjir, kebakaran, dan peperangan
3. Fungsi
1. Fungsi melindungi. Bahan pustaka dilindungi dari serangga, manusia, jamur, panas matahari, air, dsb. Dengan pelestarian yang baik serangga dan binatang kecil tidak akan dapat menyentuh dokumen, manusia tidak akan salah dalam menangani dan memakai bahan pustaka, jamur tidak akan tumbuh, dan sinar matahari serta kelembaban udara di perpustakaan mudah di kontrol.
2. Fungsi pengawetan. Dengan perawatan yang baik, bahan pustaka menjadi lebih awet, bisa lebih lama dipakai dan diharapkan lebih banyak pemustaka yang dapat memanfaatkan koleksi tsb.
3. Fungsi kesehatan. Dengan pelestarian yang baik, bahan pustaka menjadi lebih bersih, bebas dari debu, jamur, binatang perusak, sumber dan sarang berbagai penyakit, sehingga pemustaka maupun pustakawan akan tetap sehat, pemustaka lebih bersemangat dalam memanfaatkan bahan pustaka.
4. Fungsi pendidikan. Pemustaka dan pustakawan dapat belajar bagaimana memanfaatkan dan merawat dokumen, misalnya dengan cara tidak membawa makanan dan minuman ke ruang perpustakaan, tidak mengotori ruang bahan pustaka, tidak melipat bahan pustaka untuk menandai batas bacaan, member tanda dengan warna (spidol. Stabilo) pada kaliamat yang ada di dalam BP , dan sebagainya
5. Fungsi kesabaran. Merawat bahan pustaka ibarat merawat bayi atau orang tua sehingga harus sabar. Bagaimana menambal buku yang berlubang, membersihkan kotoran binatang kecil seperti kotoran kutu buku yang berupa noktah, dan menghilangkan noda-noda lainnya yang butuh kesabaran.
6. Fungsi sosial. Pelestarian bahan pustaka tidak bisa dilakukan sendiri.pustakawan tetap harus melibatkan pemustaka untuk ikut merawat bahan pustaka. Sikap pengorbanan perlu di tumbuhkan dalam pada setiap orang demi kepentingan dan keawetan bahan pustaka.
7. Fungsi ekonomi. Dengan pelestarian pustaka yang baik bahan pustaka menjadi lebih awet sehingga keuangan perpustakaan menjadi lebih hemat.
8. Fungsi keindahan. Dengan pelestarian yang baik, penataan bahan pustaka yang rapi, maka perpustakaan akan tampak lebih indah sehingga akan menambah daya tarik pemustaka dan mereka lebih betah berada di perpustakaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Book Report kewarganegaraan
BOOK REPORT PRADIGMA BARU PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN OLEH RIA ERLINDA (1730403067) DOSEN PENGAMPU: NURMALIA...
-
BAB 2 : Desain Stasiun Kerja Salah satu definisi ergonomi yang menitik beratkan pada penyesuaian desain terhadap manusi adalah dikemukakan...
-
Tokoh Ilmu Perpustakaan dan Teori atau karyanya: Informasi di berbagai bidang dan sektor berkembang sangat pesat seiring dengan pe...
-
Ayat Al-Qur’an Yang Berhubungan Dengan Perpustakaan 1. Al-Qur’an surah Al-alaq ayat 1 اِقْرَأْبِاسْمِرَبِّكَالَّذِيْخَلَقَ iqro` bismi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar