Selasa, 11 Desember 2018

Sejarah perdaban Islam (india)

Peradaban Islam di Masa Mughal (India)

           DISUSUN OLEH            : KELOMPOK 6
           NAMA            :Ria Erlinda (1730403067)
        KELAS            : 17 Pus B
    DOSEN PEMBIMBING: Nur Fitri Hadi, MA

PRODI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu yang bermanfaat dan amal baik. Berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PERADABAN ISLAM DI MASA MUQHAL (INDIA)“.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini berupa kesalahan dalam penulisan kata, nama, gelar dan dll. Untuk itu penulis  mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih sebanyak–banyaknya atas segala dukungan dan bantuan sehingga makalah ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan insyaallah baik.
Besar harapan kami terhadap buku ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan buku ini dapat dipergunakan dengan sebaik mungkin. AMINN!!!



Palembang,15 Desember 2017
          Hormat Saya

                   
    Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
Bab I  PENDAHULUAN
    1.1 LATAR BELAKANG 1
    1.2 RUMUSAN MASALAH 2
          1.3 TUJUAN DAN MANFAAT 2
BAB II PEMBAHASAN
    2.1 Masuknya Islam ke India 3
    2.2 Masuknya Kesultanan Mughol 4
         2.2.1 Zhahiruddin babur 4
         2.2.2 Nashiruddin Humayun 4
             2.2.3 Jalaluddin Akbar 5
               2.2.4 Nuruddin Jahangir 5
               2.2.5 Syihabuddin Syah Jahan 6
           2.2.6 Muhsyiddin Aurangzeb Alamgir 6
    2.3 Kejayaan Masa Kejayaan Muqhal 7
             2.3.1 Bidang Politik dan Militer 7
             2.3.2 Bidang Ekonomi 7
             2.3.3 Bidang Agama 7
             2.3.4 Bidang Seni dan Arsitektur 8
       2.3.5 Bidang Seni dan Budaya 8
2.4 Penyebab Keruntuhan Kesultanan Muqhal 9
           2.4.1 Faktor Internal 9
           2.4.2 Faktor eksternal 9
       BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN 11
3.2 Saran 11
 DAFTAR PUSTAKA 12














BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dahulu masyarakat Arab mengenal India sebagai Sind atau Hindu. Sebelum kedatangan Islam, India telah mempunyai hubungan perdagangan dengan masyarakat Arab. Pada saat Islam hadir, hubungan perdagangan antara India dan Arab masih diteruskan. Akhirnya India pun perlahan-lahan bersentuhan dengan agama Islam. India yang sebelumnya berperadaban Hindu, sekarang semakin kaya dengan peradaban yang dipengaruhi Islam. Dan yang pasti adanya peninggalan sejarah peradaban islam yang tak mngkin terlupakan,yang membuktikan bahwa di India pernah bertahta peradaban islam. Kerajaan Mughal merupakan salah satu warisan peradaban Islam di India. Keberadaan kerajaan ini telah menjadi motivasi kebangkitan baru bagi peradaban tua di anak benua India yang nyaris tenggelam. Sebagaimana diketahui, India adalah suatu wilayah tempat tumbuh dan berkembangnya peradaban Hindu. Dengan hadirnya Kerajaan Mughal, maka kejayaan India dengan peradaban Hindunya yang nyaris tenggelam, kembali muncul. Peradaban di Mughal membuktikan adanya Islam di masa it yang cukup berjaya, dengan berbagai peninggalan sejarah yang masih ada sampai sekarang.
Masa kesultanan di Mughal terdiri dari 6 tahapan, dimana tiap tahta kerajaannya diduduki oleh keturunan raja sebelumnya, dari ayah kemudian anaknya. Pertama kesultanan Babur, Humayun, Akbar, Salim (Jahangir), Kurram (Syah Jehan), Aungrazeb. Dari raja-raja yang telah bertahta tentu banyak peninggalan sejarah yang telah dicapai, seperti Taj Mahal yang terkenal di Agra. Banyak pencapaian yang telah di raih terutama pada masa kesultanan Akbar Dan Kurram (Syeh Jehan). Kehidupan seperti roda berputar, kadang di atas kadang di bawah. Demikian pula halnya Peradaban islam Mughal di India mengalami perputaran, berkembang, mencapai puncak, mengalami kemunduran, lalu hancur.( )
Penyebab utama keruntuhan kesultanan Mughal adalah faktor Internal, dimana konflik antar keluarga yang saling berebut tahta kerajaan. Selain itu dalam bidang politik, ekonomi dan agama. Hingga pada akhirnya kerajaan Kesultanan Mughal mengalami keruntuhan dan jatuh ke tangan Inggris.

1.2. Rumusan Masalah 1.  Bagaimana proses masuknya islam ke anak benua India ? 2.  Bagaimana tahapan kedudukan masa kesultanan Mughal di India ? 3.  Peradaban apa saja yang telah dicapai pada masa kesultanan Mughal ? 4. Mengapa kesultanan Mughal mengalami keruntuhan, apa penyebabnya?
1.2 Tujuan dan Manfaat
1. Dapat mengetahui bagaimana proses masuknya islam ke anak benua India.
2. Dapat memahami tahapan kedudukan kesultanan mughal.
3. Memberikaninformasi peninggalan sejarah pada masa kesultananMughal.
4. Untuk mengetahui penyebab dari keruntuhan kesultanan Mughal.









BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Masuknya Islam ke India
Sesungguhnya usaha ntuk mecapai India sebenarnya tidak dilakukan sekali saja, tetapi terjadi beberapa kali.( ) Pada abad I H, ketika umat islam dipimpin khalifah Umar bin al-Khattab, Islam telah masuk ke India. Kesuksesan umat islam mencapai India ditandai keberhasilan Muawiyah I merebut lembah Sind di bawah pimpinan Muhallab bin Abi Sufrah yang maju dengan pasukan dari Basrah pada tahun 663 M.
Penaklukan pasukan Islam ke India berikutnya terjadi pada zaman al-Walid, di mana muhammad al-Qasim al-Tsaqaf (705 M), pada waktu itu atas nama wali negeri Irak meneruskan perjalanan Islam sebelumnya. Ada yang menyebutkan bahwa tujuan al-Qasim ke India untuk membebaskan pedagang muslim yang dirampok oleh kawanan perampok India yang waktu itu berada dalam perlindungan raja Dahar. Tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa ia ke India waktu itu adalah karena diutus oleh khalifah di Damaskus (al-Walid) untuk memadamkan pemberontakan yang dilakukan oleh Zahir bin Shasha, wali negeri Sind. Setelah al-Qasim berhasil memadamkan kudeta yang dilancarkan oleh Zahir bin Shasha, al-Qasim kemudian diangkat menjadi wali negeri Sind.
Ketika pemerintahan umat Islam berpindah ke dinasti Abbasiyah, Khalifah al-Mansur (760 M) juga melakukan pejalanan ke India,( ) dia mengutus panglima Hisyam bin Amru al-Tighlabi bersama pasukan dari Baghdad untuk memadamkan pemberontakan wali negeri Sind, yaitu Uyainah bin Musa. Hal yang sama juga dilakukan oleh laksamana Abdul Malik bin Syihab al-Masmai pada masa pemerinytahan khalifah al-Mahdi, ia berhasil merebut bandar Veraval, Khatiawar. Sedang angkatan daratnya merebut bandar Gujarat, bandar Broaeh dan menumbangkan dinasti Maitraka (766 H). Meskipun sudah dilakukan beberapa kali ekspansi oleh umat Islam tetapi hal tersebut belum mampu mencapai pusat kekuasaan negeri India tersebut.

2.2. Masa Kesultanan Mughal
2.2.1. Zhahiruddin Babur
Babur adalah pendiri dinasti Mughal, seorang Turki Chagatay yang masih memiliki hubungan darah atau keturunan Timur Lenk. Pada tahun 1500, Babur menjadi penguasa Farghanah yaitu menggantikan Ayahnya Umar Syaikh bin Abu Said. Babur memiliki keinginan besar menguasai seluruh wilayah Asia tengah, namun sempat terhalang oleh kekuasaan Syaibani di Uzbekistan,( ) bahkan pada tahun 1504 ia sempat kehilangan Farghana tempat ayahnya berkuasa. Itulah sebabnya ia kemudian menguasai Kabul. Sebagai atas kegagalannya menguasai tanah ayahnya sendiri, ia menerima tawaran dari sebuah kelompok yang tidak puas terhadap Ibrahim Lodi. Sehingga pada pertempuran Panipat, ia memperoleh kemenangan atas Ibrahim Lodi dan berhasil merebut Agra. Kemudian dijadikannya Agra sebagai ibu kota pemerintahan Mughal.
2.2.2. Nashiruddin Humayun Ia adalah putra dari Zhahiruddin Babur, seorang yang alim.  Humayun paham ilmu pasti dan astronomi, dia juga dikenal sebagai pendiri sekolah dan perguruan tinggi pertama di India.Pemerintahan Hmayun diselengi oleh dinasti Suri, ia diserang oleh sher khan. Humayun melarikan diri, dalam pengembaraannya ia menikah dengan putri Hamidah Banu Begum dan melahirkan putranya yang bernama Jalaluddin Akbar. Pada akhir tahun 1554, Humayun memiliki peluang untuk merebut kembali kerajaannya dengan bantuan Iran, Humayun mampu mengalahkan Dinasti Suri dan kembali berkuasa di India Utara.( ) Tetapi hanya memerintah lagi kurang dari 2 tahun, dia meninggal pada 24 Januari 1556 M.


2.2.3. Jalaluddin Akbar Kekuasaan dasar sesungguhya ialah Jalaluddin Akbar, putra Humayun. Ayahnya wafat saat ia berusia 14 tahun. Namun dalam memerintah kerajaan ia dibantu oleh seorang wali yang mendidiknya sejak kecil. Dengan semangat ingin mempersatukan seluruh India dibawah kekuasaannya, melalui peperangan, perkawinan politik dan bersikap toleran.( ) Bangsa Rajput dan Gujarat berhasil ditaklukan oleh Jalal. Di tempat ini Akbar untuk pertama kalinya berhubungan dengan bangsa Portugis. Tahun 1576 berikutnya  Benggala yang ditaklukan. Jalaluddin Akbar Memasuki Deccan, setelah berperang kira-kira 30 tahun kekuasaan menguasai seluruh India Utara dan sebagian India Tengah.( ) Akbar memang seorang raja yang cakap, ia mengatur sistem politik dan administrasi yang sudah ada disesuaikan dengan kondisi India. Ia juga melakukan pembaharuana agama yang dikenal dengan Din-illahi, upaya pembaharuan ini didukukung oleh dua orang pujangga Akbar. Namun pokok-pokok ajarannya sangat bertentangan dengan ajaran agama islam, hanya segelintir kaum elite yang mau mengikutinya.( ) Setelah Akbar wafat,agama baru ini juga tenggelam dan lenyap. Dari beberapa kebijakan sultan Akbar dianggap condong lebih menguntukan orang-orang Hindu, sehingga sebagian ulama dan umat islam merasa benci. Tapi ada pencapaian dalam bidang kebudayaan yang cukup mengagumkan pada masa kesultanan Mughal, seperti naskah pustaka, kitab Mahabratama dan Ramayana.

2.2.4. Nuruddin Jahangir Setelah Sultan Akbar wafat, ia digantikan putranya Salim yang bergelar Jahangir. Jahangir dijuluki raja pelukis dari para pelukis, ia menikah dengan Mehrum Nisa,karena kecintaannya ia terlena. Sang istri pun mulai ikut campur urusan Negara, akibatnya kewibawaan sultan pun menjadi taruhannya. Terjadilah pemberontakkan yang dilakukan putranya sendiri, Kurram. Ia dipenjarakan sampai menemui ajalnya, tahta menjadi rebutan antara kedua putranya.( )

2.2.5. Syihabuddin Shah Jahan
Akhirnya tahta diduduki oleh Kurram yang bergelar Syeh Jehan, putra dari Jahangir dan Nur Jannah. Sayangnya Kurram naik tahta dengan cara memberontak terhadap ayahnya yang dipenjarakan. Shah Jahan atau yang dikenal dengan Khurram adalah seorang sultan yang suka bidang puisi dan arsitektur. Karenanya, hingga akhir hayatnya ia dikenal sebagai seorang sultan yang romantis. Ia mengabadikan namanya dan nama permaisurinya, yaitu Muntaz Mahal dalam makam Taz Mahal di Agra.( ) Pada masa pemerintahan Shah Jahan ini, sudah ada orang Portugis di India. Para pemukim Portugis banyak yang telah menyalahgunakan kebaikan yang diberikan oleh penguasa Mughal. Akhirnya Shah Jahan marah dan mengusir mereka, serta merebut kembali tempat pemukiman mereka di Hughli Benggala. Sayang sekali pada masa akhir-akhir kekuasaanya, timbul perebutan antara ke-4 orang putera Shah Jahan, dimana ia meninggal di Benteng Agra saat ditawan Aurangzeb.( )

2.2.6. Muhyiddin Aurangzeb Alamgir Dua bersaudara anak dari Shah Jahan, Aurangzeb dan Dara Shikah, merupakan dua orang yang memiliki kepribadian dan pandangan yang berbeda dalam beragama. Dari keduanya, Aurangzeb yang dianggap banyak tampil dan berperan dalam perjalanan sejarah dinasti Mughal. Tetapi pada kondisi politik di abad ke-17 dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya mulai mengurangi kebesaran dinasti Mughal.
Aurangzeb tampaknya harus menyelesaikan banyak tugas berat yang dinasti Mughal. Meskipun wilayah kekuasaan dinasti Mughal sangat luas dan pendapatan negara semakin meningkat, namun pada abad ke-17 itu menandai awal dari berakhirnya kekuasaan muslim di India. Hal tersebut dipengaruhi pula oleh dinamika politik yang terjadi di India yang secara realistik mengalami perubahan-perubahan.

2.3. Kejayaan Masa Kesultanan Mughal
2.3.1. Bidang Politik dan Militer
Dalam kaitannya dengan bidang politik dan militer, Pemerintahan Mughal di India membagi wilayahnya menjadi 20 provinsi. Yang setiap-setiap provinsi dikepalai oleh seorang gubernur yang bertanggung jawab kepada sultan, pemerintahan Mughal juga memiliki politik toleransi universal din-e-illahi,( ) gelar resmi serta mata uang yang seragam. Bahasa resmi di tingkat pemerintahan dan dalam dokumen-dokumen resmi kenegaraan memakai bahasa resmi. Pada bidang militer Mughal memiliki pasukan yang sangat kuat di setiap distrik Wilayah.
Selanjutnya untuk melaksanakan kebijkan pemerintahan, para penguasa biasanya dibantu oleh beberapa dewan. Di samping itu, ada juga jabatan Sadar al-sudur yang bertugas mengurus masalah keagamaan. Untuk pelayanan masyarakat dikelola oleh suatu badan yang bernama Mansabdari. Ini membuktikan bahwa sistem pemerintahan Mughal sudah relatif tertata, itu adalah bukti untuk pemerintahan yang maju.

2.3.2. Bidang Ekonomi
Pemerintahan Mughal di India juga memajukan bidang ekonomi, di mana saat itu kerajaan Mughal berhasil mengembangkan program pertanian serta program yang lainnya, sehingga sumber keuangan negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian. Dari hasil pertanian ini yang kemudian menjadi ekspor Mughal ke berbagai kawasan seperti, Eropa, Afrika, Arabia dan Asia Tenggara.( ) Sejarah Islam menyebutkan bahwa sejumlah komoditas andalan tersebut di antaranya adalah kain, rempah-rempah, gula, garam, wol dan parfum.

2.3.3. Bidang Agama
Secara umum para penguasa (sultan) Mughal beraliran madzab Sunni. Di antara mereka ini adalah Jahangir, Syah Jahan dan Aurangzeb. Tetapi penguasa Mughal member tempat bagi Syi’ah untuk mengembangkan pengaruhnya. Pada masa ini pula dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan persekutuan.( ) Pada masa raja Akbar memproklamasikan sebuah cara baru dalam beragama, yaitu konsep Din-e-illahi.( ) Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah hukum islam Fatawa Alamghri.

2.3.4. Bidang Karya Seni dan Arsitektur
Di masa pemerintahan Islam di India, Mughal, muncul hasil karya-karya yang indah. Para penguasanya banyak yang menyukai keindahan. Itu terlihat misalnya pada sikap mereka terhadap sepak terjang dalam dunia arsitektur. berdirilah bangunan Fatpur Sikri di Sikri, vila, dan Masjid Raya Jama di Delhi, makam Jahangir dan taman Shalimar di Lahore serta Taj mahal di Agra,( ) bangunan yang indah dan megah yang hingga kini masih sering dikunjungi wisatawan dari berbagai Negara.Demikian juga di bidang seni, saat itu sejumlah karya para penyair seperti Urfi, Naziri, dan Zunuri, menduduki posisi-posisi tinggi dalam sejarah puisi Persia. Salah seorang penyair sufi alegoris Hindu pertama Mughal di antaranya adalah Malik Muhammad Jaisi, sementara itu seorang penyair lain yang hidup pada masa Jahangir adalah bernama Tulib Amuli.

2.3.5. Bidang Seni dan Budaya
Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Panmavat yang mengadung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana. Abu Fadhl menulis Akhbar Nameh dan Aini Akbari. Dalam budaya pencampuran arsitektur seperti makam IItutmish, Benteng Alai Darwaza, Masjid Jami Quwwatul Islam, makam Nasyiruddin Humayun, raja Mughal ke-2. Dan taman-taman kreasi Mughal menonjolkan gaya campuran budaya yang harmonis antara Asia Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal.( )

2.4. Penyebab Keruntuhan Kesultanan Mughal Sebagai dinasti Islam paling besar di negeri India, pemerintah Mughal memang paling sering disebut sebagai salah satu dari tiga dinasti besar terakhir dalam Islam yang berada di wilayah India. Tetapi sayang sekali kesuksesan yang sudah diraih hampir dua abad hingga dinasti Mughal berada dalam kejayaan itu, para penerus Aurangzeb tidak sanggup lagi mempertahankan kebesaran dan kejayaan yang telah ada oleh sultan-sultan sebelumnya. Karena itu tanda-tanda keruntuhan pemerintahan ini mulai tampak, yang sebenarnya sudah ada sejak masa kesultanan Jahangir ( salim).( )
Terdapat beberapa factor penyebab kemunduran dinasti ini, yaitu:
2.4.1. Faktor Internal
Pada tahun 1707 M, Sultan Aurangzeb meninggal dunia,dia termasuk sultan yang terakhir yang masih memiliki pengaruh di dinasti Mughal di india. Setelah itu Muazzam sebagai putra sulung dari Aurangzeb yang menggantikan posisi ayahnya sebagai penguasa baru dinasti Mughal. Kenyataan menjadi lain ketika Aurangzeb meninggal dunia,putra sulung Aurangzeb,Muazzam mempunyai ambisi besar untuk menguasai seluruh daerah kekuasaan ayahnya.
Ini ia terbukti dengan Muazzam mulai merebut daerah yang sudah diberikan kepada adiknya, tanpa mempertimbangkan wasiat dari ayahnya. Tampilnya sejumlah penguasa yang lemah pasca Aurangzeb, terjadinya perebutan kekuasaan, dan lemahnya kontrol pemerintahan pusat terhadap daerah-daerah kekuasaan.( )

2.4.2. Faktor Eksternal
Apabila di perhatikan sesungguhnya faktor eksternal ini tidak bisa di lepaskan sama sekali dengan konflik yang terjadi di kalangan istana. Perselisihan dalam keluarga istana menjadi salah satu alasan yang menyebabkan pihak luar untuk terlibat dalam urusan istana. Pihak luar terkadang bersedia membantu tokoh yang mereka sukai untuk menjatuhkan lawan politiknya. Sehingga terkadang terjadi ada raja yang di angkat kemudian di turunkan. Kondisi demikian kemudian di manfaatkan oleh golongan Hindu untuk melepaskan diri dari pemerintahan Mughal. Ketika Aurangzeb berkuasa saja mereka berani menentang pemerintah,apalagi pada masa kemunduran dinasti Mughal. Mereka pernah melakukan pemberontakan di bawah kepemimpinan Tegh Bahadur dan Gobind Singh dari golongan Sikh.
Ancaman juga datang dari wilayah Persia. Terutama sekali ketika Nadir Syah naik tahta. Situasi semakin parah ketika bangsa-bangsa Eropa sudah mencapai India untuk melakukan hubungan dagang. Di pantai selatan India terjadi persaingan dagang antara Portugis, Belanda, Prancis, dan Inggris. Dalam kompetisi dagang itu inggris lebih unggul, sehingga inggris mendapatkan izin untuk menetap di Benggal India Timur. Setelah mendapat izin dari raja Mughal, Inggris membentuk perserikatan dagang India Timur yang disebut The East India Company (EIC),dengan maksud menguasai sumber komoditi India.( ) Dengan mendirikan EIC pada tahun 1600 M,  inggris berangsur-angsur memperkuat kedudukannya dengan meminta izin membuka kantor dagang. Pada tahun 1608 M, Hawkins mendapat izin membuka kantor di Surat, kemudian Sir Thomas  di Malabar dan di Bombay, serta di Madras. Ini semakin mengokohkan posisi Inggris di negeri India kala itu.Meskipun selanjutnya penguasa Mughal berganti ke tangan Akbar II, Inggris terus melakukan penjajahan dan merebut daerah di bawah kekuasaan Mughal,semua daerah yang dahulu di kuasai Mughal akhirnya jatuh ke tangan kekuasaan Inggris .








     BAB III
  PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kerajaan Mughal tidak mungkin lepas dari sejarah Islam sekaligus sejarah India, karena kerajaan ini merupakan warisan dua peradaban besar tersebut. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
Islam telah mewariskan dan memberi pengajaran terhadap kebudayaan India. Dengan hadirnya Kerajaan Mughal, maka kejayaan India dengan peradaban Hindunya yang nyaris tenggelam, kembali muncul. Kemajuan yang dicapai Kerajaan Mughal telah memberi inspirasi bagi perkembangan peradaban dunia baik politik, ekonomi, budaya seni,dan arsitektur. Misalnya, politik toleransi Din-e-illahi, sistem pengelolaan pajak, sebagainya.
Namun sesuai dengan perjalanan ada kejayaan maka ada pula kemunduran, begitu juga dengan Kesultanan di Mughal. Banyak factor terutama dari dalam atau internal, dan eksternal.
 
3.2 Saran Kerajaan Mughal telah berhasil membentuk sebuah pencampura Islam-India dan membentuk sebuah peradaban muslim yang terkenal karena sejarahnya. Kemunduran suatu peradaban tidak lepas dari lemahnya kontrol dari elit penguasa, dukungan rakyat dan kuatnya sistem keamanan. Karena itu masuknya kekuatan asing dengan bentuk apapun perlu diwaspadai.


DAFTAR PUSTAKA
   
Fuadi,imam. 2012. Sejarah Peradaban Islam.Yogyakarta: Teras

       Amin,Samsul Munir.2013. Sejarah Peradaban Islam. AMZAH

Tohir, Ajid. 2004. Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam. Jakarta:     Raja Grafindo Persada

Otoman. 2004. Sejarah Peradaban Islam Kawasan Asia Selatan. Surabaya:CV.      Pelangi.

Suwarno.2012. Dinamika Sejarah Asia Selatan Jakarta: Dipenogoro


Karim, M. Abdul. 2009. Sejarah Pemikirandan Peradaban Islam. Jakarta:    Penerbit Kencana Prenada Media Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Book Report kewarganegaraan

 BOOK REPORT PRADIGMA BARU PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN OLEH RIA ERLINDA (1730403067) DOSEN PENGAMPU: NURMALIA...